1. Sempol Gampang Kemang (Aceh)
Sanggul sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita aceh dari akad nikah hari pertama sampai hari ke 10.
alat untuk membuat sanggul sempol gampang kemang : sisir, hairpiece/cemara, pengikat rambut, jepit
aksesoris/perhiasan yg digunakan :
- pating renggiep : dipakai di tengah-tengah sanggul bagian belakang. pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudibahasa yg baik.
- pating emas ; pating emas terbuat dari emasd atau perak. pating emas yg digunakan ialah 3 buah yaitu di kanan, kiri, dan depan tengah sanggul. pating emas melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
- lelayang : lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk segitiga sama kaki yg dipasang dengan telap malo dibagian belakang sanggul di bawah kerah baju.
- telap malo (pita merah) : Telap malo inimelambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkanbahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akanmenghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penolak bala.
2. SANGGUL CIWIDEY (Jawa barat) Sanggul ciwidey adaalah sanggul yang biasa dipakai oleh masyarakat Sunda. Sedangkan nama ciwidey adalah nama sebuah kota disebelah selatan kota Bandung. Pada masa kejayaan kerajaan Sumedang, bentuk sanggul ini dinamakan sanggul Pasundan/ sanggul kesundaan/ sanggul kebesaran yang dipakai oleh kaum bangsawan sampai rakyat biasa. Hingga sekarang sanggul ini tetap dipakai oleh berbagai kalangan hanya saja lebih dikenal dengan sanggul ciwidey. Dilihat dari bentuknya, masyarakat sunda mengidentikkan dengan huruf arab, yaitu huruf alif dan nun atau biasa dikatakan alif pakait sareng nun. Penggunaan sanggul ini diletak tepat ditengah kepala bagian belakang, dan bagian depan sanggul sampai batas tumbuh rambut/ hairline bagian bawah. Penataan bagian depan ada sunggaran bentuk bulat atau biasa disebut jabing. Dan menggunakan perhiasan berupa cucuk gelang, dari emas atau perak untuk kaum bangsawan dan terbuat dari tanduk biasa digunakan oleh masyarakat biasa.
- Aksesoris : 2 buah cucuk gelung, yang diletakkan pada tengah sanggul bagian kiri kanan.
- Alat bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
-Cara pembuatan: a. setelah rambut dipratata, rambut dalam keadaan kering, rambut dibagi menjadi dua bagian , bagian depan dan belakang.
b. Bagian depan rambut disasak dan dibentuk jabing/ sunggaran, yang berbentuk membulat.
c. Rambut bagian belakang diikat setinggi 5-7 jari dari batas pertumbuhan rambut bagian bawah (hair line) dan tambahkan cemara rambut, satukan dengan rambut asli pilin dan sisir hingga rapi.
d. Letakkan tangan kiri di bawah cemara kemudian tangan kanan memutar cemara pada tangan kiri. Putaran cemara rambut hanya sebatas pertumbuhan rambut bagian belakang (hairline).
e. Setelah semua terputar tekan tangan kiri pada bagian pangkal rambut, sehingga pangkal rambut mencuat keluar dan putaran rambut sisinya akan mengikat tengah rambut sedemikian rupa, sisa rambut diselipkan di belakang konde.
f. Rapikan ukel tersebut, ukel dapat ditarik-tarik sehingga sisi rambut kiri kanan dapat terlihat dari depan melalui leher. Dan bagian atas dapat sejajar dengan sunggar ataupun sasakan bagian atas.
g. Pasangkan cucuk gelang pada sisi kanan kiri sanggul bagian tengah.
3. SANGGUL UKEL TEKUK (Jawa Tengah) sanggul ukel tekuk adalah sanggul yang digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton Ngayogyadiningrat dimulai dari permaisuri, selir, putri-putri raja dan para inang pengasuh (emban). Yang menjadi pembeda dalam penggunaannya adalah ragam aksesoris serta pakaian yang dikenakan. Kaum wanita yang menggunakan sanggul ini menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia anak-anak dan mulai menginjak masa kedewasaan. Hal ini juga berlambang bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan tanggung jawabnya dan dianggap telah layak menjadi seorang ibu rumah tangga. Bentuk sanggul ukel saat ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton saja tetapi sudah digunakan oleh masyarakat luas di yogyakarta.
- Aksesoris Bentuk aksesoris untuk putri remaja adalah:
a. mengenakan peniti ceplok ditengah sanggul, serta peniti renteng pada bagian sisi kiri kanan rambut.
b. Mengenakan kain garis miring dengan model tanpa baju (Pinjung Kencong)
c. Sanggul ini dikenakan di hari ulang tahun raja (wiosan)
- Aksesoris untuk putri dewasa (gadis) adalah:
a. Mengenakan peniti ceplok di tengah sanggul serta peniti renteng pada bagian kiri kanan rambut.
b. Mengenakan kain dengan semekan, mengenakan kebaya pendek tanpa bef
c. Dipakai sehari-hari
- Bentuk aksesoris untuk putri dewasa yang telah menikah adalah:
a. Ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan
b. Mengenakan kain batik wiron seredan, memakai kebaya bludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun emas
c. Sanggul ini dikenakan pada saat mengiringi raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton.
- Untuk inang pengasuh adalah:
a. Memakai ukel tekuk tanpa hiasan
b. Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan, tidak mengenakan baju, mengenakan sampir barong dan wedung atau paturon barong.
Secara lebih umum aksesoris yang digunakan adalah menggunakan ceplok jebehan yang terdiri dari: a. Ceplok digunakan pada tengah sanggul bagian atas b. Dua tangkai bungan jebehan yang menjuntai ke bawah, dipasangkan pada bagian kirin kanan sanggul. c. Pethat bentuk gunung dipasangkan pada bagian atas sanggul ( diantara sanggul dan sunggaran)
- Alat dan bahan a. Sisir sasak b. Sisir penghalus c. Jepit bebek besi d. Jepit hitam e. Harnal baja f. Harnal halus g. Karet gelang h. Hair net i. Hair spray j. Cemara rambut ukuran 100-120cm
- Cara pembuatan
a. Rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian depan (poni) diambil selebar tiga jari dan setebal satu jari. Berfungsi sebagi lungsen, apabila rambutnya pendek dapat dipasangkan lungsen tambahan. Dijepit dan sisihkan. Rambut bagian depan yang dimulai dari batas atas telinga kanan ke atas telinga kiri, dijepit yang kemudian akan disasak dan dibentuk sunggar, dan rambut bagian belakang diikat dengan karet.
b. Tambahkan cemara rambut pada ikatan rambut bagian belakang, ikat kencang dengan tali sepatu
c. Pegang rambut mengarah ke bawah, arahkan rambut ke bagian atas membentuk setengah lingkaran menuju ikatan rambut
d. Lalu teruskan dan arahkan rambut ke bagian bawah dan bentuk kembali setengah lingkaran seperti sebelumnya, hingga ujung rambut tepat berada pada ikatan rambut.
e. Sematkan ujung rambut mulai dari dalam menuju luar (seperti gerakan mengikat, jepit dengan menggunakan harnal besar)
f. Arahkan sisa rambut bagian depan / lungsen menuju tengah sanggul. Tarik dan ikatakan pada sanggul, jepit dengan kuat.
g. Bentuk sanggul dan jepit pada bagian pinggir sanggul dan sematkan aksesoris jebehan pada tempatnya.
4. SANGGUL SIPUT EKOR KERA (Riau) siput dalam bahasa bengkalis berarti sanggul, Siput ekor kera arinya ekor kera, dipakai untuk upacara adat harian. Perbedaan pemakaian ornamen sanggul Antaragadis yang keturunan raja (Bangsawan) dengan rakyat biasa dapat dibedakan pada ornamen dan busananya. Para bangasawan biasanya memakai ornamen yang berwarna emas dan untuk rakyat biasa memakai warna perak atau bunga melur (Melati). Busana untuk bangsawan warnanya kuning emas senada, semua busana terbuat dari songket Siak, kebanyakan memakai PEAAK (geer) panjang kebaya 10 cm dari atas lutut.
- Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari: a. Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1 buah) panjang jurai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah. b. Tusuk paun (ringgit) 3 buah dipasang pada tengah siput. c. Kembang Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 buah putih di bawah yang segar atau imitasi, dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah.
- Peralatan yang digunakan a) Sisir sasak. b) Sikat rambut. c) Tali pengikat. d) Hair spray. e) Jepit lidi. f) Jepit bebek. g) Tempat sisir. h) Cemara 80-100 cm. i) Harnet kasar dan halus.
- Cara membuat : a. rambut dibagi menjadi dua bagian, dengan bagian depan disask sesuai dengan bentuk wajah dan badan dan bagian belakang diikat agak ke atas setinggi 7 jari dari hair line b. tambahkan cemara rambut 80/100 cm dengan kuat, satukan dengan rambut asli dan pilin sampai licin c. arahkan pilinan rambut ke kiri sepanjang kepalan tangan menuju ke atas pangkal rambut sehingga membentuk angka 8 d. sisakan rambut arahkan ke bawah biarkan menjuntai dan membentuk sawok ayam mengeram e. juntaian sisa rambut yang dibentuk ayam mengeram tidak boleh mencapai kerah, hanya sampai pada dua jari diatas hair line f. rapikan dengan hair net dan hairspray g. pasangkan aksesoris pada tempatnya
5. SANGGUL PINGKAN (Sulawesi Utara). Propinsi Sulawesi utara terdiri dari beberapa daerah, yang masing-masing masyarakatnya mempunyai pakaian adat dan sanggul yang khas. Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wangko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang (dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun (bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi konde ini berasal dari seorang gadis yang bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini makin disempurnakan.
- Aksesoris Sekuntum bunga mawar yang warnanya disesuaikan dengan warna pakaian
- Alat dan bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- cara pembuatan: 1) sasak seluruh bagian rambut hingga agak mengembung, yang besarnya disesuaikan bentuk wajah serta badan 2) sisir semua ke arah belakang, hingga tengkuk 3) pada bagian hairline belakang rambut dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan, ikat 4) apabila rambutnya panjnag kepanglah rambutnya, apabila rambutnya pendek pasangkan kepangan rambut, ikat kuat 5) putarkan kepangan tersebut , membentuk pusaran rambut, lakukan pada bagian lainnya 6) kencangkan dengan harnal dan jepit, rapikan dengan hair spray 7) pasangkan bunga mawar di sebelah kiri 8) putaran kepangan rambut akan terlihat dari depan
6. SANGGUL PUSUNG TAGEL (Bali) pusung tagel adalah sanggul yang dipakai oleh wanita yang telah bersuami. Pusung tagel bagian kiri disebut penyawat, sanggul yang berbentuk bulatan dinamakan batun pusungan yang terletak di seeblah kanan penyawat adalah tagelan.
- Aksesoris: a. sisir/ mahkota diletakkan di atas penyawat/ lungsen, yang berguna untuk mengikat sanggul b. bunga cempaka satu tangkai diletakkan di atas mahkota c. bunga kantil/ cempaka yang diletakkan pada bagian kanan dan kiri pusungan d. bunga semanggi dipasangkan disebelah / disamping butun pusungan e. kompyong (sekumpulan bunga hidup, dahlia, kamboja) yang dipasang pada sebelah kanan tagelan
- alat dan bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- langkah kerja: a. rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian lungsen, bagian depan dan bagian belakang b. bagian depan disasak berbentuk sunggaran (seperti sanggul jawa) namun lebih kecil c. bagian belakang rambut diikat kuat dengan karet, letaknya pas di tengah kepala bagian belakang (lima jari dari batas rambut) pasangkan cemara 100-120cm dengan kuat d. pilin sedikit rambut cemara dengan rambut asli, kemudian bentuk lingkaran / batun pusungan dengan cara memutarkan rambut kekiri bawah dan naik ke kanan atas e. ujung rambut sebelah kanan sebatas bahu ditekuk kembali ke atas dengan cara menempelkan tekukan itu disebelah kanan bagian kepala dan bentuknya lebih besar dari batun pusungan, inilah yang disebut tagelan. Sisakan rambut diselipkan pada pangkal sanggul f. kemudian tarik lungsen dan ikatkan pada tengah sanggul/ pangkal sanggul, jepit dengan kuat g. letakkan aksesoris pada tempatnya
7. SANGGUL TIMPUS (Batak) Pengertian sanggul timpus Seperti namanya, timpus ‘membungkus’, selain bertujuan merapikan rambut, sanggul ini berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu, misalnya daun sirih. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan rambut atau sanggul itu. Selain sirih berfungsi mengencangkan konde, juga dipakai berbagai ragam peniti. Bagi orang berada, alat pengencang konde itu dapat berupa peniti (tusuk konde) yang terbuat dari emas atau perak, sedangkan bagi orang yang kurang berada dapat mempergunakan tusuk konde yang terbuat dari tulang atau duri landak.
- Aksesoris : a. gondang-gondang sebanyak satu buah / dua buah yang terbuat dari mas, perak, tulang/tamduk kerbau yang berguna untuk mengencangkan sanggul b. daun sirih sebanyak 3 lembar, diletakkan pada bagian atas sanggul
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- cara membuat: a) sisir rambut, belah rambut bagian depan menjadi dua bagian, kiri dan kana dimulai dari hair line bagian depan menuju puncak kepala b) sisirlah bagian tersebut kemudian rapikan dengan hair spray. c) Satukan dua bagian depan tersebut dengan bagian belakang, arahkan menuju sisi kepala bagian kanan tepat 2-3 jari di belakang telinga kanan d) Pegang pangkal rambut, kemudian putarkan rambut seperti pusaran, hingga kencang e) Pusaran tersebut lalu diputar ke bawah dan diselipkan dibawah rambut, hingga seluruhnya masuk di bawah rambut, hingga terbentuk tonjolan pada bagian atasnya f) Lipat tiga lembar daun sirih sedemikian rupa dan pasangkan di atas sanggul, pasangkan gondang-gondang sebagai penguat sanggul
- Aksesoris: a. kembang goyang 5 buah b. tusuk cempako sebanyak 2 buah, bentuknya seperti binga cempaka diselipkan pada sisi kiri dan kanan sanggul c. sisir berhias yang diletakkan di depan sanggul d. hiasan tambahan yang terbuat dari bunga ketas berwarna merah/ merah muda yang diselipkan pada lubang sanggul. Biasa juga digunakan bunga-bunga hidup
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- Cara membentuk sanggul Gelung Malang a. sisirkan seluruh rambut menuju puncak kepala, ikatkan dengan kuat b. pasangkan cemara, satukan rambut asli dengan cemara. Pilin dengan kuat dan halus c. bentuk sanggul menyerupai angka delapan. Dengan memulai lingkaran sebelah kiri terlebih dahulu d. pegang pangkai rambut, arahkan ujung rambut ke sebelah kanan, kemudian tarik rambut menuju sisi kiri lalu lanjutkan menuju atas pangkal rambut, sisa rambut diarahkan ke bawah mulai dari pangkal menuju atas kembali sehingga membentuk ikatan e. rapikan rambut dengan harnal, jepit dan hair net, pasangkan aksesoris
9. SANGGUL SIMPOLONG TATTONG (Bugis, Sulawesi Selatan) Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang yang mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Simpolong tattong adalah sanggul pengantin suku Bugis.
- Aksesoris a. bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga yang terbuat dari emas dan diletakkan pada kanan dan kiri sanggul b. bunga mawar, aster, melati ( bunga setaman) yang terdiri dari lima warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul sebelah bawah c. kembang pinang goyang yang terbuat dari emas banyaknya tergantung dari tingkat social , bagi bangsawan 9 buah, masyarakat biasa 3- 5 buah d. patinra/ bando yang tebuat dari emas dan berbentuk bunga-bunga e. kuntum melati yang diletakkan di depan bando, baris pertama sebanyak 5 kuntum, baris kedua sebanyak 7 kuntum
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- langkah kerja 1) rambut ditarik ke belakang dan sisakan rambut untuk lungsen2) ikat rambut dengan jarak 5 jari dari hair line belakang, pasangkan cemara 3) pada rambut ikatan rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. 4) Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag satu jengkal, kemudian rambut cemara dilipat dan dililitkan ke bawah hingga dapat berdiri, sisa cemara rambut dililitkan dan diikat pada pangkal sanggul 5) Bagian rambut asli dililitkan pada pangkal sanggul, sisa dari rambut asli dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul. 6) Tarik lungsen dan ikatkan pada puncak sanggul 7) Pasangkan aksesoris
10. SANGGUL DENDENG (Kalimantan Barat) Salah satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pandan. Kata dendeng berarti ‘terpampang’. Asal-usul sanggul ini hingga sekarang belum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam. Informasi dari para tetua, bahwa dahulu kala di daerah Kabupaten Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir Panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid, yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau Panembahan yang baru pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini.
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray j) cemara rambut 90-100 cm
- Cara membentuk sanggul Untuk membentuk sanggul dendeng diperlukan rambut yang panjang. Bagi wanita yang berambut pendek sanggul dendeng dapat dibentuk dengan mempergunakan cemara, yang panjangnya kurang lebih 80 cm. Langkah-langkah membentuk sanggul adalah: a) Cara memasang cemara adalah rambut asli disisir rapi ke belakang, lalu diikat menjadi satu yang tempatnya kira-kira di atas pusat kepala. Cemara disatukan denganrambut asli, lalu dibuat tekukan yang agak lonjong ke atas kiri, kemudian ditekukkan lagi ke arah kanan hingga berbentuk pita. b) Sisa ujung cemara dilipat ke arah tengah dengan cara memasukkannya ke kiri dan ke kanan, kemudian diikat dengan kuat, sepeti gambar berikut. Akhirnya, rambut itu akan berbentuk pita dan sekaligus akan berbentuk lubang dibagian kanan dan kirinya; letak sanggul tegak,tidak rebah atau tidur.
- Hiasan sanggul. Agar sanggul terlihat cantik dan indah perlu diberi hiasan sebagai berikut: a. Pada lubang sanggul kanan dan kiri diletakkan mogam, yaitu sejenis daun pandan yang dipotong secukupnya dan bagian tengahnya dilipat memanjang, lalu dijahitkan (ditempel) bunga melati disekeliling pinggir daun pandan itu. Mogam itu sebanyak 4 buah dan diletakkan dibagian depan, belakang dan kiri kanan lubang sanggul. b. Di tengah sanggul bagian belakang diletakkan rangkaian bunga melati sebanyak 7 rangkai. c. Pada sanggul disematkan bunga goyang Kalimantan, yang terdiri dari 3 buah bunga tertai bertingkat 3 atau 5 buah bunga goyang.
Thanks
ReplyDeleteInformasi yang sangat bermanfaat, ayo baca juga nih, 4 Film Motivasi Suskses
ReplyDeleteHalo ,,, Salam kenal,
ReplyDeletemohon untuk gambar dicantumin sumbernya, ini hanya sekedar saran untuk saling ngesupport konten kita masing-masing, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Di kasih photo yang banyak donk😊😊😊
ReplyDeleteSanggul diindonesia yg telag di bakukan ada berapa
ReplyDelete